Infectious Bronchitis (IB) pada ayam Broiler
Penyakit IB pada unggas disebabkan
oleh virus Corona. Virus ini memperbanyak diri di saluran respirasi, ginjal,
dan oviduk pada ayam broiler maupun layer.
Berdasarkan sifat kimia dan fisiknya, virus IB sangat labil dan sensitif
terhadap bahan-bahan yang bersifat lipolitik (seperti ether dan chlorofrom),
panas, dan berbagai bahan disinfektan (OTSUKI et al., 1979).
Gejala penyakit
Anak ayam di bawah umur tiga minggu yang terinfeksi penyakit IB
memperlihatkan gejala, kesulitan bernafas, ngorok, batuk batuk, bersin dan mata
basah (HOFSTAD, 1984), serta keterlambatan pertumbuhan bobot badan pada ayam
broiler (DAVELAAR et al., 1986). Perubahan patologi anatomi pada ayam yang
diduga terserang virus IB terlihat adanya cairan encer, agak encer hingga
kental di dalam trachea, saluran hidung dan sinus hidung, pada kantong udara
berwarna keruh atau mengandung eksudat berwarna kuning dan sedikit peradangan
di sekitar bronchi (HOFSTAD, 1984). Sementara itu, perubahan anatomi pada ayam
yang terserang virus IB yang bersifat nephrohepatic terlihat adanya
pembengkakan dan berwarna pucat pada ginjal dengan tubulus dan ureter berisi
asam urat (CUMMING, 1972)
Penularan Penyakit
Virus IB dapat menyebar secara cepat
dari ayam yang satu ke ayam lainnya dalam suatu kandang. Gejala sakit pada ayam
yang terinfeksi dapat dilihat dalam waktu 48 jam. Penularan virus IB dapat
terjadi secara langsung maupun secara tidak langsung. Penularan secara langsung
terjadi melalui leleran tubuh ataupun feses ayam yang sakit kepada ayam yang
peka dengan virus ini. Salah satu cara penularan yang penting adalah penularan
melalui udara yang tercemar oleh virus IB. Penularan secara tidak langsung
biasanya melalui anak kandang, alat atau perlengkapan peternakan, kandang bekas
ayam sakit, bangkai ayam sakit dan keberadaan rodensia di sekitar lingkungan
kandang.
Penyebaran penyakit IB dapat terjadi
dari ayam sakit kepada kelompok ayam yang sehat baik. Penularan virus IB pada
ayam dapat terjadi melalui alat respirasi bagian atas dan mata (HOFSTAD, 1984)
dengan masa inkubasi berkisar antara 18 – 36 jam dan menimbulkan gejala klinis
berupa sesak nafas, batuk, mata basah dan terkadang pembengkakan sinus hidung.
Dampak Terkena Penyakit IB
1. Penurunan Berat Badan
2. Deplesi tinggi
3. FCR tinggi
4. IP tidak optimal
Pengendalian penyakit
Dalam upaya pengendalian penyakit khususnya
dalam ini penyakit IB perlu diperhatikan beberapa hal, seperti sanitasi kandang, imunitas ayam, pemberian
vaksin saat di hatcer, sehingga ayam terhindar dari serangan penyakit IB yang
merugikan. Pencegahan penyakit IB dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
pengamanan biologis (Biosecurity) dan pelaksanaan aspek manajemen lainnya
secara optimal seperti pemeberian multivitamin, probiotik, dan pengtauran
kepadatan ayam. Hal ini ditujukan untuk menghilangkan faktor pendukung atau
sumber infeksi virus IB. Pembatasan umur dalam satu flok pemeliharaan
diperlukan untuk menghindari kemungkinan penularan virus IB dari kelompok umur
yang satu ke kelompok umur lainnya.
Vaksin aktif dan inaktif digunakan
dalam imunisasi IB. Untuk ayam broiler biasanya hanya menggunakan vaksin IB
hidup, sedangkan untuk ayam breeder dan layer, vaksinasi pada periode produksi
digunakan vaksin inaktif (CAVANAGH dan NAGI, 1997)
0 Komentar