Anatomi saluran reproduksi Ayam betina
Organ betina menempel pada
permukaan dorsal pada masing-masing ovarium adalah
sebuah bagian yang rumit, yaitu tuba falopi yang terletak di rongga cilia,disebut
infudibulum dan berakhir di masing-masing tuba falopi. Pada bagian awal
danakhir pada tuba falopi disebut abdominal ostium. Bagan pada falopi
yaitu usus, perut, pankreas dan limpa kecil. Dari
hati, darah didorong menuju pembuluh darah paru-paruke vena cava dan kembali ke
hati. (Lytle and John.2005)
Ovarium
Ovarium pada unggas dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan bergantung pada ligamentum meso-ovarium. Besar ovarium pada saat ayam menetas 0,3 g kemudian mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur 12 minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin.
Ovarium terbagi dalam dua bagian, yaitu cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam. Cortex mengandung folikel dan pada folikel terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai lebih dari 12.000 buah. Namun, sel telur yang mampu masak hanya beberapa buah saja (pada ayam dara dapat mencapai jutaan buah).
Folikel akan masak pada 9-10
hari sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid pakan ataupun karotenoid yang
tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen maka penimbunan materi penyusun
folikel menjadikan lapisan konsentris tidak seragam. Proses pembentukan ovum
dinamakan vitelogeni (vitelogenesis), yang merupakan sintesis asam lemak di
hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di
ovarium sebagai volikel atau ovum yang dinamakan yolk(kuning
telur).
Dikenal tiga fase
perkembangan yolk, yaitu fase cepat antara 4-7 hari sebelum
ovulasi dan fase lambat pada 10-8 hari sebelum ovulasi, serta pada 1-2 hari
sebelum ovulasi. Akibat perkembangan cepat tersebut maka akan terbentuk
gambaran konsentris pada kuning telur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kadar
xantofil dan karotenoid pada pakan yang dibelah oleh latebra yang menghubungkan
antara inti yolk dan diskus germinalis.
Folikel dikelilingi oleh
pembuluh darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan
robek sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH.
Melalui pembuluh darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta
dorsalis. Material kimiawi yang diangkut melalui sistem vaskularisasi
ke dalam ovarium harus melalui beberapa lapisan, antara lain theca
layer yang merupakan lapisan terluar yang bersifat permeabel sehingga
memungkinkan cairan plasma dalam menembus ke jaringan di sekelilingnya. Lapisan
kedua berupa lamina basalis yang berfungsi sebagai filter
untuk menyaring komponen cairan plasma yang lebih besar. Lapisan ketiga sebelum
sampai pada oocyte adalah lapisan perivitellin yang
berupa material protein bersifat fibrous (berongga).
Dalam membran plasma, oocyte (calon folikel) berikatan dengan sejumlah reseptor yang akan membentuk endocitic sehingga terbentuklah material penyusun kuning telur. Sehingga besar penyusutan kuning telur adalah material granuler berupa high density lipoprotein (HDL) dan lipovitelin. Senyawa ini dengan ion kuat dan pH tinggi akan membentuk kompleks fosfoprotein, fosvitin, ion kalsium, dan ion besi. Senyawa-senyawa ini membentuk vitelogenin, yaitu prekursor protein yang disintesis di dalam hati sebagai respon terhadap estradiol.
Komponen vitelogenin lebih mudah larut dalam darah dalam bentuk kompleks lipida kalsium dan besi. Oleh adanya reseptor pada oocyte, akan terbentuk material kuning telur. proses pembentukan vitelogenin ini dinamakan vitelogenesis. Penyusun utama kuning telur adalah air, lipoprotein, protein, mineral, dan pigmen. Protein kuning telur diklasifikasikan menjadi dua kategori:
1. Livetin, yakni protein plasmatik yang terakumulasi pada kuning telur dan
disintesis di hati hampir 60% dari total kuning telur.
2. Phosvitin dan lipoprptein yang terdiri dari high
density lipoprotein (HDL) dan low density
lipoprotein (LDL) yang disebut pula dengan granuler dan keduanya
disintesis dalam hati. Pada ayam dewasa bertelur setiap hari disintesis 2,5 g
protein/hari melalui hati. Sintesis ini dikontrol oleh hormon estrogen. Hasil
sintesis bersama-sama dengan ion kalsium, besi dan zinc membentuk molekul
kompleks yang mudah larut kemudian masuk ke dalam kuning telur.
Gambar 1. Sistem Reproduksi Unggas Betina |
Urutan perjalanan terbentuknya
sebutir telur pada saluran reproduksi ayam betina adalah sebagai berikut:
1. Infundibulum/papilon :
Infundibulum memiliki panjang 9 cm dan berfungsi untuk menangkap ovum yang masak. Bagian ini sangat tipis dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitelina. Kuning telur berada di bagian ini berkisar 15-30 menit. Pembatasan antara infundibulum dan magnum dinamakan sarang spermatozoa sebelum terjadi pembuahan.
2. Magnum
Magnum merupakan bagian yang terpanjang dari oviduk (33cm). Magnum tersusun dari glandula tubiler yang sangat sensibel. Sintesis dan sekresi putih telur terjadi disini. Mukosa dan magnum tersusun dari sel gobelet. Sel gobelet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di magnum untuk dibungkus dengan putih telur selama 3,5 jam.
3. Isthmus
Isthmus mensekresikan membran atau selaput telur. Panjang saluran isthmus adalah 10 cm dan telur berada di sini berkisar 1 jam 15 menit sampai 1,5 jam. Isthmus bagian depan yang berdekatan dengan magnum berwarna putih, sedangkan 4 cm terakhir dari isthmus mengandung banyak pembuluh darah sehingga memberikan warna merah.
4. Uterus
Uterus disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi
dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk
kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel
phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur.
Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.
Vagina merupakan bagian yang hampir tidak ada sekresi di dalam pembentukan telur, kecuali pembentukan kutikula. Telur melewati vagina dengan cepat, yaitu sekitar tiga menit, kemudian dikeluarkan (/oviposition/) dan 30 menit setelah peneluran akan kembali terjadi ovulasi.
6. Kloaka
Kloaka merupakan bagian paling ujung luar dari induk tempat dikeluarkannya telur. Total waktu untuk pembentukan sebutir telur adalah 25-26 jam. Ini salah satu penyebab mengapa ayam tidak mampu bertelur lebih dari satu butir/hari. Di samping itu, saluran reproduksi ayam betina bersifat tunggal. Artinya, hanya oviduk bagian kiri yang mampu berkembang. Padahal, ketika ada benda asing seperti /yolk/ (kuning telur) dan segumpal darah, ovulasi tidak dapat terjadi. Proses pengeluaran telur diatur oleh hormon oksitosin dari pituitaria bagian belakang.
Gambar 2. Organ Reproduksi Unggas Betina
0 Komentar