Escherichia coli (E. coli)
Manajemen kandang yang buruk akan menimbulkan penyakit terhadap ternak dan banyak peternak yang merugi akibat dari serangan penyakit dikarenakan dampak yang dirasakan cukup merugikan seperti produksi yang menurun bahkan hingga ternak banyak yang mati. Penyakit yang sering menjangkit ternak khususnya pada ayam broiler (pedaging) yaitu kolibasilosis atau dikenal sebagai Avian Pathogenic Escherichia coli (APEC).
Escherichia coli (E. coli) merupakan bakteri normal pada lingkungan yang setiap saat dapat menjadi patogen. Kolibasilosis atau infeksi E.coli hampir selalu hadir dengan didahului oleh faktor predisposisi, alias infeksi penyakit lain terutama penyakit pernapasan yang menekan kekebalan tubuh (imunosupresif). Bakteri ini tidak tahan asam artinya dalam kondisi pH rendah, bakteri E.coli akan lebih mudah mati dan tidak berspora.
Gambar 1.Ayam yang terkena E.coli (lemah/muyung) |
E.coli hidup pada saluran pencernaan ayam. Bakteri ini tumbuh dengan baik pada suhu lingkungan tidak ekstrimdan tahan hidup di luar tubuh ayam selama beberapa minggu akan tetapi tidak tahan terhadap kondisi kering dan desinfektan. Perubahan musim disertai kualitas brooding dan air minum dapat memengaruhi kesehatan ayam. Maka tidak jarang penyakit Coli ini cenderung meningkat pada saat musim hujan karena kelembaban yang tinggi.
Menurut Betty, paling sering
terjadi di lapangan. E.coli masuk melalui udara tetapi sumbernya berasal dari
air. E.coli dari air minum masuk melalui usus ayam dan keluar melalui kotoran
kandang. Kemudian kotoran menjadi debu kandang yang mengandung E.coli. Udara
kandang akan pekat dengan kuman E.coli jika sanitasi tidak bagus. Pada kondisi
pekat bisa berkonsentrasi 100.000 – 1.000.000 partikel E.coli per gram partikel
udara. Ketika E.coli keluar dalam bentuk kotoran lalu dihirup oleh ayam akan
masuk ke dalam saluran pernapasan.
Gejala Klinis dan Patologi Anatomi
Gejala penyakit kolibasilosi
mudah terlihat dari tubuh ayam yang menjadi kurus, bulu kusamdan beberapa
lengket, nafsu makan menurun, diare berwarna hijau serta bobot ayam yang
cenderung menurun.
Manajemen pemeliharan yang baik akan membuat kesehatan hewan ternak ayam
terjaga. Berikut merupakan beberapa contoh manajemen lingkungan kandang yang
umunya banyak dioperasikan oleh peternak ayam.
Gambar 2.Organ yang terkena E.coli
Langkah-langkah untuk
mencegah penyakit colibacillosis di antaranya:
1. Colibacillosis bisa
ditularkan dari induk ke anak ayam, maka seleksi DOC saat sebelum masuk kandang
terutama terhadap DOC dengan pusar basah yang nantinya akan menyebabkan
omphalitis.
2. Sanitasi kandang (cuci
kandang dan semprot kandang dengan desinfektan)
3. Menjaga kondisi litter dan tidak memasang litter terlalu tebal (ketebalan
litter cukup 7-10 cm saja).
4. Pengaturan ventilasi kandang
dengan baik dan bersihkan debu di sekitar kandang, karena debu dalam kandang bisa mengandung 105 – 106
E. Coli / gram. Perhatikan kualitas dan kuantitas udara dalam kandang cukup
baik.
5. Cek kualitas air minum
peternakan secara berkala untuk mengetahui ada tidaknya cemaran bakteri
coliform atau E. coli di dalam air minum tersebut.
6. Kuras toren air dan flushing
secara berkala serta pemberian kaporit pada air minum ayam.
7. Meningkatkan sistem imun ayam
dengan pemberian multivitamin dan suplemen
Langkah – langkah penanganan
penyakit E. Coli :
1. Melakukan seleksi pada ayam.
Culling atau afkir anak ayam yang telah menunjukan gejala sakit parah karena
tingkat kesembuhan penyakitnya relatif kecil.
2. Pemberian antibiotik pada
ayam yang terkena dengan gejala ringan.
3. Pemberian vitamin dan
probiotik untuk menekan pertumbuhan bakteri dan mempercepat penyembuhan
4. Lakukan penyemprotan dalam
kandang dengan desinfektan
5. Mengurangi kepadatan kandang
dan memperbaiki litter yang basah/lembab, karena kandang dengan kepadatan yang
tinggi menimbulkan produksi feses ayang yang tinggi sedangkan litter tidak bisa
menyerap air dari feses tersebut karena keterbatasan daya serap, sehingga
menimbulkan produksi amoniak dalam kandang yang tinggi dan pada akhirnya ayam
akan terserang penyakit pernafasan dan penyakit lainya.
0 Komentar