Newcastle Disease (ND)

 

Newcastle Disease (ND) merupakan salah satu penyakit yang menyerang pada ayam (broiler) dan merupakan penyakit yang mematikan, karena sifatnya yang menular, cepat sekali menyebar, dan menyerang pada segala umur ayam. Penyakit ini juga dikenal juga dengan sebutan tetelo dan sangat mempengaruhi produksi bila ayam terjangkit penyakit ini.

Kasus penyakit ND cenderung mengalami peningkatan ketika memasuki pergantian musim dan menjadi faktor penyebab kejadian ND. Secara umum, outbreak ND terjadi pada ayam yang tidak divaksin, divaksin pada saat kondisi sakit, kondisi ayam dalam keadaan imunosupresif atau saat daya tahan tubuh menurun.

Secara alami, virus ND akan menyerang ayam secara inhalasi (terhirup melalui saluran pernapasan) dan ingesti (termakan melalui saluran pencernaan). Saat proses infeksi, ayam yang sedang sakit akan mengeluarkan virus ND dalam jumlah besar, terutama pada kotoran atau feses. Akibatnya penularan ND dapat terjadi melalui mulut atau paruh akibat ingesti feses yang mengandung virus, melalui pakan atau air minum yang terkontaminasi atau per inhalasi akibat menghirup partikel feses yang telah mengering. Selain feses, mukus atau lendir dari ayam yang terinfeksi ND juga akan menyebar ke udara sehingga penularan ND dapat berlangsung lebih cepat.

 

Gambar 1. Ayam yang Terkena ND


Faktor Pemicu

Ada beberapa kasus yang mana hal tersebut menjadi faktor pemicu terjadinya kasus ini, seperti ayam yang terkena penyakit ND yang masih berada di pasar, ditambah lalu lalang nya kendaraan pengangkut ayam dan sebagainya, virus atau patogen kemungkinan besar terus berputar disana.

Ketika ayam dalam keadaan tidak sehat ditambah sedang terjadi perubahan musim dan ayam menjadi stress, maka penyakit akan dengan mudah menyerang ayam termasuk penyakit ND. Biosecuriti yang kurang serius memudahkan virus ND tumbuh dan berkembang biak. 

Gejala klinis :

1.    kondisi ayam lemas,

2.    mengantuk

3.    bulu kusam

4.    gejala pernapasan (suara ngorok, pilek, bersin, adanya leleran hidung, kesulitan bernapas), gejala pencernaan (diare berwarna hijau lumut bercampur putih),

 

Setelah menginfeksi ayam, virus ND akan menimbulkan gejala klinis setelah 2-15 hari (rata-rata 5-6 hari). Cepat lambatnya masa inkubasi maupun gejala klinis dan perubahan patologi yang ditimbulkan, dipengaruhi oleh jenis virus ND yang menginfeksi, dosis atau konsentrasi virus yang menginfeksi, jenis dan umur ayam yang terinfeksi, status imunitas, komplikasi dengan penyakit lain serta kondisi lingkungan.

Gejala klinis yang terlihat apabila ayam terinfeksi ND antara lain hilangnya nafsu makan, feses berwarna hijau lumut dan kadang-kadang disertai gumpalan putih, ayam menjadi gemetar, dan muncul kelainan pada syaraf (kelumpuhan pada kaki dan atau sayap, leher terpuntir/torticolis dan ayam berputar-putar). Selain itu, angka kematian akibat ND bisa mencapai 100%.

Kemudian untuk melakukan diagnosis bisa dilanjutkan dengan pembedahan terhadap  ayam sakit, biasanya akan ditemukan peradangan trakea, peradangan pada usus (radang pada Peyer’s patches di usus halus dan seka tonsil di dekat usus buntu) dan peradangan pada proventrikulus.

Upaya Penanggulangan yang bisa kita lakukan :

1.   Menjaga kualitas litter untuk meminimalkan konsentrasi amonia dikandang. Kondisi amonia yang tinggi menyebabkan saluran pernafasan yang berfungsi sebagai kekebalan mekanis sangat peka terhadap rangsangan tantangan penyakit.

2.   Mempercepat pelebaran kandang untuk meminimalkan stress akibat kepadatan yang sudah mulai meningkat

3.     Proses penurunan sekam dengan bertahap dan lebih terkontrol  akan sangat membantu penurunan stress eksternal

4.    Pemberian bahan supportive lewat air minum seperti sorbitol dapat membantu supplai kebutuhan energi ayam yang meningkat akibat terjadinya peningkatan Basal Metabolisme Rate dan hormon ACTH.

5.     Pola pergantian pakan yang optimal dan bertahap di masa ini sangat diperlukan. Selain itu  pemilihan pakan yang berkualitas dan dibarengi pola pemberian pakan yang sesuai akan memberikan support terhadap sistem immunitas ayam