Feedlot Pada Ternak Sapi Potong “Sapi Pedaging”

 

        Ternak sapi potong  merupakan ternak yang dibudidaya untuk menghasilkan daging. Banyak peternak yang memilih usaha  ternak sapi potong karena  pemeliharaan yang  relatif singkat (3-4 bulan), tahan terhadap penyakit dan harga daging yang relatif tinggi. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan alternatif sapi pedaging  juga menjadi faktor lain yang membuat pengusaha beternak sapi pedaging.  Usaha ternak sapi pedaging akan berhasil apabila faktor penunjangnya seperti pakan harus dapat perhatian lebih, disamping faktor genetis. Oleh karena itu genetik sapi yang baik harus diimbangi dengan pemberian pakan yang baik pula dan cukup memenuhi kebutuhan nutriennya sehingga performa dari sapi tersebut bisa optimal. Ternak sapi  sangat sensitif terhadap perubahan pemberian pakan, oleh karena itu pakan yang diberikan harus sesuai dengan ketersediaan, kesinambungan mutu maupun jumlahnya. Disamping itu perlu diketahui bahwa biaya pakan dalam usaha penggemukan memberikan konstribusi yang cukup besar. Oleh karena itu dalam usaha penggemukan, peternak harus dapat memberikan pakan yang murah namun bermanfaat bagi peningkatan produksi daging (Siregar, 2003).


        Feedlot adalah pemeliharaan sapi di dalam kandang tertentu, tidak diperkerjakan tetapi hanya diberi pakan dengan nutrien yang optimal untuk menaikkan berat badan dan kesehatan sapi (Darmono, 1993). Di indonesia banyak jenis sapi pedaging yang dibudidayakan, seperti sapi peranakan ongol (PO), sapi simental, sapi limousin dan sapi lokal seperti sapi bali,madura dan aceh.

        Penggemukan dan feedlot ternyata berbededa, penggemukan merupakan usaha budidaya ternak dalam jangka waktu tertentu dengan sistem pembelian bakalan lalu diberi pakan untuk meningkatkan bobot badan sapi, kemuidan pada jangka waktu tertentu sapi tersebut dijual. Jika kita bandingkan dengan feedlot, pada feedlot pemeliharaan dan penggemukan dilakukan secara intensif dengan waktu tertentu yang telah ditetapkan, misalkan 3 bulan atau 4 bulan serta pakan yang digunakan memiliki formulasi terntentu disesuaikan dengan manajemen perusahaan. Pada feedlot sering dilakukan rekayasa pakan untuk mendapatkan pakan dengan kualitas nutrisi yang baik tapi bernilai ekonomis, sehingga bobot potong yang tinggi dan kualitas karkas yang baik dapat tercapai.

Sistem kandang intensif dalam teknologi feedlot memberikan beberapa keutungan, diantaranya :

1.       Tidak memerlukan tempat yang luas

2.       Mudah dalam pengawasan, karena tidak diumbar

3.       Mudah dalam mengontrol  ternak, seperti dalam pengobatan dan optimal dalam konsumsi pakan

4.       Limbah ternak terkumpul dalam satu lokasi sehingga cepat dalam pembersihan dan pengolahan. Sapi dengan bobot badan 500 kg sapi menghasilkan feses dan urine sebanyak 13,5 ton setahun, yaitu 70% feses dan 30% urine.



By. Priyono, S.Pt